(gambar by pixabay) MANTRA I Setiap malam aku selalu berdiskusi dengan tiang-tiang kamar, bertanya, bagaimana cara melupakan? Membakar ingatan didepan cermin atau menusuk sekalian memutus urat nadi? Tapi setelah tertusuk bukankah yang mengalir justru namamu? Bahkan itu sama sekali bukan sebuah jawaban Ku tusuk-tusuk yang tembus adalah ingatan Ku sayat-sayat yang terbelah adalah ingatan Ku tahan-tahan yang pecah adalah ingatan Ku robek-robek yang berbunyi adalah tembang; tembus, terbelah, dan pecah Biar lah! ku telan saja, ku tutup kuping k…
(gambar by pixabay) KEMBALI jejari kecil mengelana lorong gelap berteman cahaya seadanya aku kira ada terang dalam sana hanya cemani kutemui aku menepi menghirap lelah gundah menghampiri membancang amarah samak mengapa tak jua kirana menyua? hanya hitam dan pekat menyatu dalam diri mungkin aku bagian darinya di mana terang yang dijanjikan? di mana kelegaan yang diceritakan? ah, benar! mataku saja yang masih terpejam maafkan, Tuhan keluhku pilu ternyata, aku yang keliru Jember, Juni 2024 JIWA MERINDU rinai rindu meriap tandang bersiap bertema…
(gambar by pixabay) “Bling, lu tahu ada meteor jatuh kemarin?” tanya Lea, “Nggak, kenapa Le, lu liat emang?” Si Blingko berbalik tanya. “Iya gue liat, tepat jam 12 malam di lapangan futsal deket kantor walikota, tapi anehnya saat gue tanya ke orang-orang, ga ada satu pun yang lihat” Lea kebingungan mencerna. Kemarin selepas Lea pulang dari perpustakaan kota, kepalanya pusing tujuh keliling, setelah mencerna beberapa diktat kuliah tentang teori mekanika kuantum. Dia pergi ke mini market dan membeli sebotol minuman bersoda rasa lemon favoritn…
(gambar by pixabay.com) MERAH KUNING HIJAU DI LAUT BIRU (19) Untuk kesekian kalinya dalam 1x24 jam ini aku menyaksikan Om Yulian geragapan menyeka wajahnya yang basah kuyup. Om Yulian meraih panci berisi sisa sayur asem hidangan semalam. “Loh mana kendi berisi tanahku?” Aku meragukan kesadaran Om Yulian. Sepertinya dia masih ngelindur dan belum sepenuhnya terjaga. Diraihnya botol kosong di atas meja kabin, “Loh mana airku, kok kosong? Waduh, jam berapa ini? Pak Jokowi sudah menanti untuk pengumpulan tanah dan air dari para gubernur di ibukota…
(gambar by pixabay.com) Olang Olang: Bomoh//Bujang /Bomoh/ seonggok tubuh ditarikan oleh lenggak sayap-sayap elang itari dataran pesakitan hentak doa diutuskan ke lapisan-lapisan langit tembus singgasana maha ceritakan obat langka hanya diberi pada tangan makbul pendoa /Bujang/ semampai bidadari terbang ke air terjun menumpang mandi kibar elok selendangnya menarik hati lelaki bumi dijeratnya peri-peri tak bisa kembali ke istana raya terpenjara dalam ikrar cinta membara olang olang tarian elang terbang bawa suratan kisah ramuan cinta pengob…
(gambar by pixabay.com) Dahlia Hitam Sinar cahaya terpancarkan Hadir di kelopak bunga Duri menusuk jariku Sakit hingga lubuk hati Bunga layu, tak mungkin bertunas Tali cinta putus, tak mungkin bersatu Dahlia hitam menghiasi taman Tanpa serbuk asmara Daun-daun berguguran Kurangnya siraman cinta Hingga badai datang menerpa Menyapu ketulusan cinta Bandung, 28 Mei 2024 Baca Juga : Memilihmu Terakhir || Puisi Endang-Estorina Lara Hati Dua hati saling menyatu Kata sakral keluar dari mulutmu Sehidup semati, suka duka tetap bersama Namun, kau lenya…
Daun Telinga : Dewa Ruci & Bima Di seperempat perjalanan ini aku mengerti kau masih mencari Air kehidupan itu berupa fatamorgana di jiwamu Di Candramuka kau hanya bertemu angkara murka Pada dasar samudra tubuh dan darah naga melilit di pancanaka Lalu masuklah dirimu ke telingaku sunyi lahir dari batinmu Suara-suara itu terbunuh perlahan Cahaya sukma berpijar pelan-pelan Saat Pramana menyatu dalam diri gelombang pasang tak lagi ngeri Bulan terang Angin pun tenang KWB, 31 Desember 202…
Social Plugin