(gambar by pixabay.com) Fajar Tiba Pemilu Memilih Tipu Malam semakin pengap, bandit – bandit laknat segar bugar Tak ada serpian kantuk yang merayu tidur mereka Peri malam parah, wabah ego itu terlalu kumuh Sampai purnama pura – pura manja belakangan ini, Karena tahu esok akan nada sombong yang gemilan. Dimalam ini gairah formasi berkelana Lolongan anjing mengambarkan detak jantung kepada gelisah Mengingat hari itu ada bangkai belatung dibalik layer kampanye Dengan Langkah kejang, pentas rupiah ditebas perlahan Pelan tapi sakit, setia tela…
(gambar by pixabay.com) AMBISI Matahari bersinar Mengajak untuk bangkit Tangga menuju langit Begitu dahsyat badai menerpa Jiwa terkoyak, menahan hingga bergetar Terjatuh tidak menjadi patah Bangun, naik kembali Meski banyak paku yang menusuk Penyair menjadi idolanya Ambisi dari sejak kecil Dua puluh lima jadi saksi Dalam perjuangan selama ini Bandung, 10 Juni 2024 KOLABORASI LANGIT DAN BUMI Langit Bual karena di atas Kata melantur dalam keadaan mabuk Gawai selalu dimainkan Sehingga buai menjadi lupa Bumi Piawai karena di bawah Dawai menjadi …
Untuk ibuku tersayang Sabtu;10-08-2024 Pernah aku ditegur, Katanya untuk kebaikan. Perna aku dimarah, Katanya membaiki kelemahan. Perna aku diminta membantu Katanya supaya aku pandai Ibu … Perna aku merajuk, k atanya aku manja Perna aku melawan, k atanya aku degil Perna aku menangis, k atanya aku lemah Ibu… Sertiap kali aku tersila Dia hukum aku dengan nasihat Setiap kali aku kecewa Dia bangun dimalam sepi, lewat senyumnya yang berceloteh Namun… Tidak perna aku lihat air mata dukamu M…
https://www.duniasantri.co/wp-content/uploads/2022/01/RIndu.jpg Hujan dan kasih Sabtu, 10-08-2024 Kadang rindu sudah jadi hujan Meski tanpa hujan Juni tetap manjadi bulan Bahasa penuh kasih Meski tanpa kekasih Hujan tetap menjadi bahasa Kisah pengantar rindu Kadang rindu sudah menjadi hujan Maka tiap-tiap jomblo Berhak mendapat satu pelukan Santunan kasih sayang di musim hujan Hari Minggu Pada hari minggu yang berjarak ribuan kilometer dari rumah Aku menemukan pulang Pulang pada lengan sendiri Sebah, sekuat apapun ora…
(gambar by pixabay.com) BERISIK Lara yang tercurah dalam kata Mengatakan resah yang risih bila diusik Dengan iba munafik menanyakan "mengapa?" Telusuri untaian kata yang tertata dan beranjaklah Sebab penasaranmu itu berisik MENJADi AKHIR ? Akankah terhenti disini oleh kenyataan Dimana keputusasaan sering meredupkan cita Dan apabila kesia-siaan menjadi akhir Lalu bagaimanakah dengan tekad yang masih menjaga harap yang tersisa? TERLUPAKAN Gelap yang tenggelam Menenggelamkan yang meredup Terlupakan yang mampu dilupakan Bukan dilup…
(gambar by pixabay) MANTRA I Setiap malam aku selalu berdiskusi dengan tiang-tiang kamar, bertanya, bagaimana cara melupakan? Membakar ingatan didepan cermin atau menusuk sekalian memutus urat nadi? Tapi setelah tertusuk bukankah yang mengalir justru namamu? Bahkan itu sama sekali bukan sebuah jawaban Ku tusuk-tusuk yang tembus adalah ingatan Ku sayat-sayat yang terbelah adalah ingatan Ku tahan-tahan yang pecah adalah ingatan Ku robek-robek yang berbunyi adalah tembang; tembus, terbelah, dan pecah Biar lah! ku telan saja, ku tutup kuping k…
(gambar by pixabay) KEMBALI jejari kecil mengelana lorong gelap berteman cahaya seadanya aku kira ada terang dalam sana hanya cemani kutemui aku menepi menghirap lelah gundah menghampiri membancang amarah samak mengapa tak jua kirana menyua? hanya hitam dan pekat menyatu dalam diri mungkin aku bagian darinya di mana terang yang dijanjikan? di mana kelegaan yang diceritakan? ah, benar! mataku saja yang masih terpejam maafkan, Tuhan keluhku pilu ternyata, aku yang keliru Jember, Juni 2024 JIWA MERINDU rinai rindu meriap tandang bersiap bertema…
(gambar by pixabay.com) Olang Olang: Bomoh//Bujang /Bomoh/ seonggok tubuh ditarikan oleh lenggak sayap-sayap elang itari dataran pesakitan hentak doa diutuskan ke lapisan-lapisan langit tembus singgasana maha ceritakan obat langka hanya diberi pada tangan makbul pendoa /Bujang/ semampai bidadari terbang ke air terjun menumpang mandi kibar elok selendangnya menarik hati lelaki bumi dijeratnya peri-peri tak bisa kembali ke istana raya terpenjara dalam ikrar cinta membara olang olang tarian elang terbang bawa suratan kisah ramuan cinta pengob…
(gambar by pixabay.com) Dahlia Hitam Sinar cahaya terpancarkan Hadir di kelopak bunga Duri menusuk jariku Sakit hingga lubuk hati Bunga layu, tak mungkin bertunas Tali cinta putus, tak mungkin bersatu Dahlia hitam menghiasi taman Tanpa serbuk asmara Daun-daun berguguran Kurangnya siraman cinta Hingga badai datang menerpa Menyapu ketulusan cinta Bandung, 28 Mei 2024 Baca Juga : Memilihmu Terakhir || Puisi Endang-Estorina Lara Hati Dua hati saling menyatu Kata sakral keluar dari mulutmu Sehidup semati, suka duka tetap bersama Namun, kau lenya…
Daun Telinga : Dewa Ruci & Bima Di seperempat perjalanan ini aku mengerti kau masih mencari Air kehidupan itu berupa fatamorgana di jiwamu Di Candramuka kau hanya bertemu angkara murka Pada dasar samudra tubuh dan darah naga melilit di pancanaka Lalu masuklah dirimu ke telingaku sunyi lahir dari batinmu Suara-suara itu terbunuh perlahan Cahaya sukma berpijar pelan-pelan Saat Pramana menyatu dalam diri gelombang pasang tak lagi ngeri Bulan terang Angin pun tenang KWB, 31 Desember 202…
Macet s ampah-sampah macet , d i perempatan selokan mampet , t anpa lampu lalu lintas m ulai gelisah , d itatap mata-mata serapah r emukan tulang punggung b otol bekas bir malam minggu s obekan kertas legalisasi b ahkan rindu kadaluarsa b erkumpul bergumul s aling membunyikan klakson d ikejar waktu ke pembuangan akhir Bekasi, 23 Juni 2024 Sesak a sap-asap sesal , d i ruas jalanan dada m engepul menyesakkan n afas- nafas pelarian di ujung senja s ejenak menggoyang lidah d i warung- warung kota , lalu membuang sepah di kedai kopi h …
Hujan Bulan Juni tatkala hujan tiba cerita cinta yang menitik dalam derai, mengundang sepi sebab, tanganku menari di atas kertas yang mengungkap rindu di antara semak belukar ah, masih hangat pelukan mesramu yang terasa meski jiwa ini serasa dingin menggigil entah, dua pekan berlalu, aku kehilangan kabar sebab pikiranku bergelut rindu yang menggebu tak terobati semua sepi di dalam anganku. meski membara bagai api rindu pun bergelora sayang, kisah cinta yang bahagia retak karena orang ketiga maka rasa sesal pun mengisi ruang kepalaku hingga…
Batas Rindu Aku rindu Berdansa di bawah hujan gemericik yang syahdu dan berenang di matamu candu begitu mengakar Rindu menatap senja yang hadir di sudut bibirmu Tapi kini, samar bayangmu purna Pupus dalam bait sajakku yang retak Apakah kamu tahu, Huruf-huruf pun gelisah, resah di bawah gerimis basah mencoba rangkai kembali tiap diksi yang hilang dari syair-syair kesedihanku Ujung Rindu, 23 Mei 2024 Meja dan Kopi Hitam Meja ini adalah teman setia, ketika ku nikmati secangkir kopi hitam yang diaduk dengan perasan tetes hujan hadirkan gelegar p…
(Gambar by Pixabay) Memilihmu Terakhir Ceritaku dan ceritamu sungguh luar biasa Tersusun rapi dalam memori Elok rupa yang kau perlihatkan Mampu menghangatkan jiwa dan raga Semesta memiilihmu untuk berada disini Dihati dan pikiran kau bukan yang pertama Namun akan kupastikan kau yang terakhir Baca Juga : Parade Puisi_LR Kelam yang Lemah Malam ini begitu kelam Langit mengubah warnanya menjadi hitam pekat Gemuruh dilangit begitu kuat menampar bumi Tak dapat menghindar ataupun bergerak Suara-suara itu begitu menc…
Aku Berteriak Kepada Tubuh Sendiri Aku tidak pernah ada di mana-mana Tak pernah utuh; tak pernah ada. Barangkali aku tidak hadir—apakah aku telah usai? Entahlah, aku pun juga ingin kematian; sebelum terbangun memimpikan semaian kata yang memecah riuh rendah semesta, barangkali ketika itu aku tidak sanggup merasakan sesuatu untuk mengubahnya menjadi kata-kata. Aku bertanya; apakah ini hidupku? Atau barangkali ketika aku bertaruh kepada tahun-tahun yang penuh dengan kekosongan; apakah aku sia-sia? atau usiaku telah tertelan sepanjang…
Di Hadapan Pertanyaan Jalan pulang yang panjang pada sepi adalah puisi Puisi adalah aku Aku adalah sepi Melangkah dituntun angan Berjalan dibentangi waktu Tangan rahasia meminta ketiadaan Kata-kata tak pernah cukup berbicara Di genggaman nasib Aku tertidur merebahkan duga Terlilit derita Siapa sangka hati kecilku meracau: Hidup mana yang akan rumpang Umur mana yang akan rampung Padang, 2023 Lekat Hari kian tua, di teras rumah duduk insan merana Berperawakan muda dengan raut senja Sepert…
Social Plugin