MAHKLUK BERISIK || PUISI INDAH ANNISA DIENA

 

(gambar by pixabay)


KEMBALI

jejari kecil mengelana lorong gelap

berteman cahaya seadanya

aku kira ada terang dalam sana

hanya cemani kutemui

aku menepi menghirap lelah

gundah menghampiri

membancang amarah samak

mengapa tak jua kirana menyua?

hanya hitam dan pekat menyatu dalam diri

mungkin aku bagian darinya

di mana terang yang dijanjikan?

di mana kelegaan yang diceritakan?

ah, benar!

mataku saja yang masih terpejam

maafkan, Tuhan

keluhku pilu

ternyata, aku yang keliru


Jember, Juni 2024




JIWA MERINDU

rinai rindu meriap tandang

bersiap berteman sendu

tergamang, kosong saat Kau tak di hati

mengapa menjauh?

seolah tak sudi

menggenggam jiwa lapar tengah bimbang

ah, salah!

rupanya aku yang pergi

aku lupa diri

masih bisakah aku kembali?

rasaku bagai mayat sendri

kosong terusik dalam diam

hilang dalam lamunan

maafkan, Tuhan

masih berwaktukah aku kembali?


Jember, Juni 2024




MAHKLUK BERISIK

manusia dan perjalanannya

mengukir juta cerita

semua rasa bersua

dalam satu gumpalan pembawa asa


dengarkan sang hati bicara

atau harus teriak hingga beriak?

manusia berisik

saling mengusik

sadar kala lainnya lakukan

sedang pada diri

abai pun toleran tidak karuan

luar biasa memang!


ah, manusia

pantas saja diragukan

mampukah?

hanya Tuhan Yang Maha Tahu


Jember, Juli 2024


BACA JUGA : MEMILIHMU TERAKHIR

_______________________________________________________


PENULIS

Indah Annisa Diena, lahir 23 Mei di kota Purbalingga, Jawa Tengah. Buku solo pertamanya berjudul Melukis Selaksa Rasa. Beberapa tulisannya diterbitkan melalui media online dan sosial medianya. Menuliskan beberapa antologi buku diantaranya Menjadi Wanita Terbaik, Jejak Langkah Kehidupan, Srikandi Hebat Indonesia Kekuatanku, Meliorism, Deo Gratias, Di Sebuah Hotel, dan Kumpulan Cerita Anak. Tergabung dalam Komunitas Puisi Bekasi (KPB). Jejaknya bisa ditemukan di akun instagram @byindahdiena dan facebook Indah Annisa Diena.

Posting Komentar

0 Komentar