PERIHAL HIL YANG MUSTAHIL || PUISI AMELIA PRISCILLAWATI

 


Daun Telinga

: Dewa Ruci & Bima


Di seperempat perjalanan ini

aku mengerti

kau masih mencari

Air kehidupan itu

berupa fatamorgana di jiwamu

 

Di Candramuka

kau hanya bertemu angkara murka

Pada dasar samudra

tubuh dan darah naga

melilit di pancanaka

 

Lalu masuklah dirimu ke telingaku

sunyi lahir dari batinmu

Suara-suara itu terbunuh perlahan

Cahaya sukma berpijar pelan-pelan

 

Saat Pramana menyatu dalam diri

gelombang pasang tak lagi ngeri

Bulan terang

Angin pun tenang

 

KWB, 31 Desember 2023

 

Elegi
: para penderita thalasemia

Jarum bercerita tentang luka
Serupa senja kepada jingga
Yang menetap sebagai garis
lurus di horizon

Limpa membesar
Sum-sum tulang mengering
Sel darah merah melemah
Sedang
hidup tinggal hitungan jari
Yang tersisa iman dan harapan
Untuk bekal jalan menuju surga

KWB, 20 Mei 2024

Di Gang Kenangan

Nostalgia berbinar
tentang gempita sore meriah
gelak tawa di atas gambar petak engklek
juga lompatan ceria karet gelang
Teriakan para bocah “tekong–tekong”
menggema sampai ke sudut gang
hingga rindu tertidur di pelupuk bulan

Mata kunang-kunang berkedip-kedip
menerangi hitam yang rata
Derit mesin jahit mama terdengar
serupa dongeng pengantar lelap
terjaga semua jiwa kecuali kata dan rasa

Pagi hari matahari terbit dari kantong mama
dalam hitungan jari, klakson bis sekolah memanggil
kaki berpacu, buku dan pensil berdesakan di tas
Roda bis bergulir bagai lingkaran waktu
sedang
kenangan itu menetap di bilik jiwa

KWB, 28 April 2024

Rumah Pohon

Ra, masih teringat
Rumah pohon yang kita buat
dengan peluh cinta
serta bait-bait rasa

Di musim kemarau kita berdendang
tentang riuh suara derai hujan
Di musim hujan kita memasang perapian
sambil berkisah hingga lupa pulang

Kini tersisa hanya dedaunan kering
Terbang terbawa angin
Semoga rumah pohon jadi kenangan
Yang kita bawa di setiap perjalanan

KWB, 28 April 2024

Perihal Hil Yang Mustahal
: RA. Srimulat

Perihal hil yang mustahal
berawal dari dinding kraton Solo
merambat perlahan
bersama alunan gamelan

Merdunya langgam Jawa
membangkitkan rindu
Serupa aliran deras
hingga tembok-tembok tradisi
runtuh dalam pelarian

Impian pun lahir dari panggung
gemerlap pasar malam
juga pentas ketroprak
menyala cita dan cinta

Syahdu Irama keroncong
Meriahnya Janger Bali
dan pahit legit Kopi Susu
adalah aneka ria dalam jiwa

Di Taman Hiburan Rakyat
Gema Malam Srimulat
mengusir sunyi
Tercipta gembira
dalam komedi dan melodi

Tergelar ratusan pementasan
Tertinggal ribuan jejak rasa
Hil yang mustahal
terus berkibar di stasiun TV, layar bioskop
dan ruang sanubari

KWB, 10 April 2024

Keterangan: Hil yang mustahal adalah frase yang sering diungkapkan Asmuni salah satu anggota group lawak Srimulat. Frase ini akhirnya diangkat menjadi nama film yang menceritakan perjalanan group lawak Srimulat yang ditayangkan di bioskop tahun 2022. Adapun arti dari hil yang mustahal adalah hal yang mustahil.

______________
*Amelia Priscillawati. Berasal dari Batu Malang. Suka menulis karya sastra dan mencintai keluarga.

Posting Komentar

0 Komentar