Di Hadapan Pertanyaan
Jalan pulang yang panjang
pada sepi adalah puisi
Puisi adalah aku
Aku adalah sepi
Melangkah dituntun angan
Berjalan dibentangi waktu
Tangan rahasia meminta ketiadaan
Kata-kata tak pernah cukup berbicara
Di genggaman nasib
Aku tertidur merebahkan duga
Terlilit derita
Siapa sangka hati kecilku meracau:
Hidup mana yang akan rumpang
Umur mana yang akan rampung
Padang, 2023
Lekat
Hari kian tua, di teras rumah duduk insan merana
Berperawakan muda dengan raut senja
Seperti pendar semangat mulai pendek sumbu
Melirih jatuh hujan sendu
Aroma khas tanah membawa semu
Waktu berdetak ringkih di antara jejak kenangan
Harapan yang lusuh menelusuri segenap angan
Pada rindu, hatinya selalu bersengketa di meja pikiran :
Harus bagaimana ia mendapatakan sepakat
agar tak lagi terikat, jika raga seseorang masih hadir
di matanya dekat
Padang, 2023
Perempuan dan Samudra
Perempuan adalah Samudra
Perasaannya adalah pasang surut
Kemauannya adalah kedalaman
Berperahu mencoba mengarungi
Kau bisa saja berlayar sampai ke pulau
hatinya tempat ia memilih jatuh cinta
Atau barangkali kau karam karena
kesulitan memahami hatinya yang
penuh gelombang pertanyaan
Padang, 2023
Setelah Patah Hati
Suatu pagi, kau senantiasa membaca jendela.
Terbuka, kata-kata cahaya menyelinap dan
suara burung-burung terpenggal di napasmu.
Jendela
menyergap sepasang matamu,
meski
masih terjerat sisa kantuk.
Kau
seperti baru lahir dari tidur panjang.
Barangkali
mimpi sedang memeluk kesadaranmu.
Tak
luput bagi tubuhmu yang mengasuh lubang kosong
di
dada. Ia menganga semata hampa dan kau pun
sadar,
kehilangan diri sendiri adalah usaha lebih
melapangkan
hati dan pikiran, lagi.
Padang, 2023
Ihwal Cakrawala Bernyanyi
Cakrawala bernyanyi
Turun hujan
Memainkan piano atap-atap rumah
Lirik tercecer, angin dingin merambah
Lirih menari, embun bergantung
Sore hari membentang aroma
Semerbak tanah menyergap nestapa
Di batas nada-nada yang basah
Detak memilih ranggas dari waktu
Mengenang dan kenang
Alunan suara tak beraturan
Menciptakan ruang rancu
Cakrawala terus bernyanyi
Gigil memetik hangat
Hendak menepis keraguan
Di hati yang gersang oleh peluk merdu
Padang, 2023
Zikri Amanda Hidayat lahir di Pesisir Selatan tanggal 02-08-1999.
Lulusan Administrasi Negara di Universitas Eka Sakti Padang. Suka membaca dan
menulis. Buku yang telah terbit Sehimpun
Rasa (Gupedia, 2021), Rentetan
Tulisan Tentang Konsekuensi Cinta (Guepedia, 2021) dan Tak Benar-benar Utuh (An-Nur Media, 2022).
0 Komentar