PUISI FATWA IBU DI SENYUM AYAH || EWI HELWIYA



Fatwa Ibu di Senyum Ayah


Telusuri tatah titih perjalanan waktu

Pusaka iringi napas nasab

Tanah tempat tanam etika

Sosok ibu lawan gelap kehidupan


Berlari antara matahari bintang

Tertatih pada ujar sinis mata hasut

Ayah beri senyum calak

Delegasikan fatwa pada ranah ibu


Sepoi haturkan lezat saji 

Temaram bulan tunaskan cahaya

Besarkan benih disemai adab

Ranah ibu di tanah ayah


Rengat, 26 Januari 2024


Pilihan Hidup


Segenap rahmanNya tercurah

Sepakat dengan perjuangan berat rahim

Iming-iming kemuliaan telapak

Setuju dalam takut dan angkuh

Pilihan hidup lalui seiring waktu


Satu sisi, keangkuhan terbangkan bening jiwa ke puncak

Melebihi sombong Fir'aun seumur dunia

Nikmati manis dunia, letakkan kuasa pada otot

Tepis akal demi junjung syahwat

Berdansa bersama foya, atas tangis duafa


Buruk sangka iringi dengki saat gagal

Lara hati tuding ulah iri sahabat

Suburkan benih prahara pada tangga tetangga

Berjalan sembari sebar fitnah

Hati berakar duri di bibir

Pilihan hidup, terbuang seantero waktu


Sisi lain, tawadhu pakaian qalbu

Tunas pancarkan Nur

Akhlak hiasan tutur

Kesturi selimuti iklas diri


Semai senyum pagi hari

Harap tuai damai ujung senja

Petik bahagia bekal pulang

Pilihan hidup berakhir bersama waktu


Rengat, 27 Januari 2024



Doa Sepahit Rindu

Maklumat itu untuk kita berdua

Kau biarkan angin menjemput rintik

Warita disantap mentah bersama ulat gatal

Kau pun ikut mengulamnya


Bening merebak di bola sayu

Namun kau kunyah renyah warna-warni 

Gurih senyum ditingkah tawa

Waktu pergi tanpa pamit


Untaian dzikir di sunyi semesta

Agar lirih nyaring ke ujung pinta

Sabda pengikat jiwa cerai berai jadi tahi angin

Kini, doa-doa pahit menjemput rindu


Rengat, 03-02-2024

______________________

Ewi Helwiya nama pena dari Helwiya, lahir 29 Agustus 53 tahun lalu, di desa kecil bernama Stabat. Ia menempuh pendidikan D3 Kimia tahun 1992 di USU Medan dan menyelesaikan S2 Teknologi Pendidikan di Padang. Air Susu Kerinduan Buku kumpulan puisi pertama yang pernah diterbitkan tahun 2017, bercerita tentang rindu ayah dan ibu. Kemudian puisi kedua Kenangan Kelana 2020. Media sosial yang aktif digunakannya adalah FB: Helwiya binti Balyan dan IG:@helwiyabintibalyan.

Posting Komentar

0 Komentar