Tak Kumiliki
Suara lembut itu perlahan menjauh dariku
Pergi dan ku tahu itu bukan untukku
Perlahan ku lepas bersama senyuman
Sambil ku mulai merenung di tepian hari
Rasa itu hanya sebatas singgah
Dan tak mungkin ku miliki lagi di jiwa ini
Aku yang salah menilai sebuah pesona
Hingga ku sempat buta bicara soal hati
Saat tawaran indah sentuh hatiku
Ku tahu ini sebuah kesalahan
Namun pernah tak peduli karena hati yang merasa
Seakan mimpi ku raih di siang bolong
Kini ku mengerti ini keliru dan bukan untukku
Rasa hati tak pernah sama ketika melihat kebersamaan
Ujung malam seakan sadarkan jiwa akan kisah tak semestinya dalam lingkaran imajinasi
Ku harus usaikan biarlah rasa itu berakhir
Hingga ku belajar dari sisi lain ku memandang
Mungkin sebuah rasa bukanlah harus memiliki
Merasai cukuplah memahami suatu keindahan
Walau berujung dalam tangis dan sedih
Namun ku telah mempelajari sebuah arti kehadiran ternyata salah tafsiran
Kini ku melangkah lebih mawas lagi merasai sebuah rasa indah pada duniaku.
2023
Tak Cukup Mencatat Tangismu
Mendengar ribuan bocah isak tangis
Menyaksikan muka-muka penuh haru
Melihat bocah menikuk mencari ibunya
Bocah tersentuh kalah menyentuh tangan mereka berdebu,
Semua jadi berbeda
Selepas gelombang melanda AI Sirapaji
Meluluhlantakkan Watan Lagadoni
Yang tinggal hanyalah cerita
Di sudut Ai Sirapaji
Yang terlihat hanya sisa - sisa puing
Bangunan terkeping - keping
Apa yang terjadi disini???
Di sudut Watan Lagadoni
Mereka menemukan seorang bayi
Yang meratapi seonggok mayat
Sambil terus meneriakkan "Ibu....Ibu
Ai Sirapaji Watan Lagadoni
Ratapan kian terdengar jelas
Apa yang sebenarnya terjadi??
Ada apa dengan Ai Sirapaji Watan Lagadoni??
Namun entah mengapa
Laut mengeluarkan amarahnya
Gelombang besar terbentuk jelas
Menghantam daratan dengan ganas
Ai Sirapaji Watan Lagadoni kembali menangis
Berlinang air mata jatuh ke tanah
Menyaksikan gelombang yang kian bengis
Menenggelamkan kampung halamanku...
Bagaimana tidak
Amarah yang besar itu
Tanpa aba-aba,tanpa permisi
Menggulung apa yang dilalui
Kampungku kembali berduka,
Sebab apa yang tengah melanda
Silih berganti lara dan derita
Menghampiri kampungku tercinta,
Pada mayat-mayat yang berserakan
Kutorehkan sajak-sajak pedihku
Namun semilyar katapun
Tak cukup mencatat tangismu...
Turubean,12 Desember 2023
_________
Pirllo Luron adalah seorang anak petani yang setiap hari suka menulis dan berbicara tentang nasib petani. Ia bangga jadi anak petani untuk membanggakan petani lain.
0 Komentar