TAK CUKUP MENCATAT TANGISMU || PUISI PIRLLO LURON

 


Tak Kumiliki


Suara lembut itu perlahan menjauh dariku

Pergi dan ku tahu itu bukan untukku

Perlahan ku lepas bersama senyuman

Sambil ku mulai merenung di tepian hari

Rasa itu hanya sebatas singgah

Dan tak mungkin ku miliki lagi di jiwa ini


Aku yang salah menilai sebuah pesona

Hingga ku sempat buta bicara soal hati

Saat tawaran indah sentuh hatiku

Ku tahu ini sebuah kesalahan 

Namun pernah tak peduli karena hati yang merasa

Seakan mimpi ku raih di siang bolong


Kini ku mengerti ini keliru dan bukan untukku

Rasa hati tak pernah sama ketika melihat kebersamaan

Ujung malam seakan sadarkan jiwa akan kisah  tak semestinya dalam lingkaran imajinasi

Ku harus usaikan biarlah rasa itu berakhir

Hingga ku belajar dari sisi lain ku memandang


Mungkin sebuah rasa bukanlah harus memiliki

Merasai cukuplah memahami suatu keindahan

Walau berujung dalam tangis dan sedih

Namun ku telah mempelajari sebuah arti kehadiran ternyata salah tafsiran

Kini ku melangkah lebih mawas lagi  merasai sebuah rasa indah pada duniaku.

2023


Tak Cukup Mencatat Tangismu

Mendengar ribuan bocah isak tangis

Menyaksikan muka-muka penuh haru

Melihat bocah menikuk mencari ibunya

Bocah tersentuh kalah menyentuh tangan mereka berdebu,


Semua jadi berbeda

Selepas gelombang melanda AI Sirapaji

Meluluhlantakkan Watan Lagadoni

Yang tinggal hanyalah cerita


Di sudut Ai Sirapaji

Yang terlihat hanya sisa - sisa puing

Bangunan terkeping - keping

Apa yang terjadi disini???


Di sudut Watan Lagadoni

Mereka menemukan seorang bayi

Yang meratapi seonggok mayat

Sambil terus meneriakkan "Ibu....Ibu


Ai Sirapaji Watan Lagadoni

Ratapan kian terdengar jelas

Apa yang sebenarnya terjadi??

Ada apa dengan Ai Sirapaji Watan Lagadoni??


Namun entah mengapa

Laut mengeluarkan amarahnya

Gelombang besar terbentuk jelas

Menghantam daratan dengan ganas


Ai Sirapaji Watan Lagadoni kembali menangis

Berlinang air mata jatuh ke tanah

Menyaksikan gelombang yang kian bengis

Menenggelamkan kampung halamanku...


Bagaimana tidak

Amarah yang besar itu

Tanpa aba-aba,tanpa permisi

Menggulung apa yang dilalui


Kampungku kembali berduka,

Sebab apa yang tengah melanda

Silih berganti lara dan derita

Menghampiri kampungku tercinta,


Pada mayat-mayat yang berserakan

Kutorehkan sajak-sajak pedihku

Namun semilyar katapun

Tak cukup mencatat tangismu...


Turubean,12 Desember 2023

_________

Pirllo Luron adalah seorang anak petani yang setiap hari suka menulis dan berbicara tentang nasib petani. Ia bangga jadi anak petani untuk membanggakan petani lain.


Posting Komentar

0 Komentar