Pertemuan Terakhir
Farid menatap jam di dinding. Masih lima menit lagi sebelum kereta datang. Ia merasakan degup jantungnya semakin kencang. Ini adalah pertemuan terakhir mereka. Setelah ini, dia tidak akan pernah melihatnya lagi.
Ia melihat ke arah pintu stasiun. Yang ditunggu masih belum muncul. Apakah ia berubah pikiran? Apakah ia masih mencintainya?
Dia menggenggam erat surat yang tadi malam ditulisnya. Surat yang berisi semua perasaan dan harapannya. Surat yang akan diberikannya sebagai kenang-kenangan. Surat yang ia harap bisa menghibur Nila.
Dia mendengar suara kereta mendekat. Sebentar lagi ia harus berangkat. Meninggalkan Nila dan kisah kasih mereka. Dia berdiri dan berjalan menuju peron.
Saat itu ia mendengar seseorang memanggil namanya, tapi bukan suara Nila yang ditunggu sejak tadi.
Ia membalik dan menatap wajah adik Nila, Mira. “Mana Nila, Mir?” tanyanya. “Kak Nila sakit bang, tidak bisa kesini. Ini ada surat untuk abang”. “Sakit apa? Kemarin dia baik-baik saja,” jawabnya sambil menerima suratnya. “ Masuk angin kali bang”, kata Mira, “pusing sekali sejak bangun tadi pagi”.
Kereta sudah akan berangkat dan Farid harus segera naik. Dia mengucapkan terima kasih dan menyimpan suratnya di saku, sambil mengatakan bahwa dia akan membacanya nanti. “ Semoga Nila lekas sembuh, salamku padanya”, kata Farid sambil naik ke kereta api. Ia sama sekali lupa untuk menitipkan suratnya untuk Nila, hanya sempat mengatakan selamat tinggal dan kereta mulai bergerak maju.
Pertemuan terakhir yang gagal. Bagaimana ini? Farid rencananya akan mengadu nasib di Jakarta, entah kapan bisa kembali ke dusunnya. Lama ia termanggu di kursinya sampai teringat surat yang ada di sakunya.
Perlahan dikeluarkannya dibukanya sampul surat dan dibacanya dua kalimat yang ditulis Nila.
Bang, aku hamil. Pulanglah cepat!
_________________
Setiabasa adalah nama pena Judi Ariati, seorang ibu rumah tangga dua orang putra dan seorang cucu. Ia lahir di Bandung tanggal 28 Januari. Belum lama ia mencoba menulis puisi, meskipun sejak remaja sudah tertarik dan suka membaca puisi. Sekarang ia belajar menulis puisi di Asqa Imagination School. Meskipun belum ada karyanya yang diterbitkan, ia pernah menjadi Juara Harapan 1 di Asqa Book Award XVIII 2023.
Sekarang ia termasuk dalam 35 besar di Anugerah Competer Indonesia 2024, yang pemenangnya akan diumumkan pada tanggal 1 Januari 2024.
0 Komentar