Penyemai Asa
Awan di atas kepala
Kabut lingkupi tubuh
Kematian bayangi raga lapuk
Tanganmu dulu kokoh
Nyalakan sumbu-sumbu ilmu
Hingga benderang di titian zaman
Kini tertangkup
Tubuh melumpuh
Namun sebentuk hati kekal berbagi
Rentang lengan rengkuh seluruh keluh
Tuturmu tikam keraguan
Dalam gemuruh langkah para pemburu cita-cita
Kearifanmu naungi banyak tanya.
Kau ajarkan alir episode hidup
Di liku sungai-sungai berbatu
Kau ajarkan cara nikmati tamparan arus
Lalu berenang ke tepian.
Di seberang, hijau kehidupan tumbuh
Disirami cinta dan kasih sayang
Selagi segar, akar kokoh hunjam tanah gersang
Ketika lapuk, menjadi pupuk, suburkan sekitar.
Penyemai asa,
Tumbuhan telah berbuah indah pekerti
Mata air hidupi kekayaan di lubuk hati.
Malang, 22 November 2023
Napak Tilas Pendakian
Seperti dua puluh satu tahun silam
Darahku berdesir kencang
Tulang-tulangku sigap
Tapaki lembah, daki gunung indah
Beban di punggung tak terasa berat
Meski terjal, senyum tetap merekah
Kersik dedaunan menari
Tebarkan napas kehidupan
Tanpa toksin menyakitkan
Keriut pepohonan berpuisi
Uraikan isi nurani
Siul burung diiringi musik serangga
Semerdu lagu balada
Aroma rumput menggoda
Wanginya jadi terapi
Bunga liar bernyanyi tanpa suara
Tembus sampai ke angkasa
Di gunung, teriak duka ditelan sunyi
Tangis lara diredam jurang
Panas kepala mendingin di atas rerumputan
Beratap langit, rengkuhan tangan sampai ke bulan
Ketika mata pejam, yang ada hanya kedamaian.
Malang, 24 Oktober 2023
Perempuan Penjajah Cinta
Mantra kau selipkan di bibir
Tuturmu pikat si tipis iman
Ketika mata kerling
Cinta terjerat, saka rumah pun miring
Lewat pintu tanpa kunci
Dan jendela tanpa jeruji
Leher si lemah kaukendali
Duri renjana kautebar
Pikir jauh dari sadar
Tak peduli bakal dicecar
Di malam paling jahanam
Kauputus ikatan suci
Janji nurani ternodai
Di ruang tempat setan bernyanyi
Dompetmu tersenyum manis penuh isi
Dari kobar birahi
Asmara menjelma pisau bermata dua
Tikam tatanan di tiap penjuru mata angin
Serpihkan segala norma
Tiada diksi dosa
Debu menjelaga di sanubari
Nikmat palsu
Atas nama cinta semu
Malang, 9 November 2023
___________________________
Dian Riasari, lahir dan berdomisili di Kota Malang, Jawa Timur. Kegiatannya saat ini membina Bimba Rainbow Kids Unit Mangliawan, Malang. Berkontribusi pada 30-an buku antologi (cerpen, cerita inspiratif, cerita anak, dongeng, artikel, dan puisi). Beberapa karya puisi dan cerpennya dimuat di media online dan cetak, seperti: Harian Bhirawa, Tiras Times, Ngewiyak.com, Riau Sastra, Negeri Kertas, Dermaga Sastra, Jurnal Tinta. Bergabung di komunitas Alumni Asqa Imagination School (AIS) dan Community Pena Terbang (COMPETER). Saat ini menjadi 36 Besar dalam Anugerah Competer Indonesia (ACI) 2024, yang pemenangnya diumumkan per 1 Januari 2024. Pada 2023 menjadi nominator (peringkat 7) ACI. Pernah meraih juara 3 Lomba Cipta Puisi bersama Satria Publisher (2022), juara harapan 2 Lomba Cipta Puisi bersama SIP Publising (2023), juara 1 Lomba Menulis Cerpen Anak bersama Babad Bumi Publisher (2023). WA: 082140042558/082132952501, IG: dian_de_lala, surel: dianriasari69@gmail.com.
0 Komentar