RENGGUT
dari debu yang beterbangan
serpihannya melebur tanpa bekas
sedang terik matahari memanaskan amarah
alur hidup tak menampilkan angka-angka istimewa
tertahan di posisi juru kunci
abai dan bergeming
semesta menampakkan kuasa
menggerakkan intuisi dengan hati-hati
bumi sebagai target sasaran
kemudian damai menjadi barang langka
petrikor dan bulir netra mudah ditemui
derai-derai bening
menggenang dalam jelaga
mengering tersapu murka langit
sebuah masa yang panjang
dimana buai mimpi tak penah kembali
kini lengang
sendiri, pengap memporak kalbu
pancaran cahaya dipadamkan
lengkingan maaf terdengar nyaring
hingga menggema di menara pengampunan
ingin kembali menyusuri hijau ilalang
menapaki tebing-tebing bukit harsa
tetapi tangga pengampunan terputus
pintu tobat telah berubah fatamorgana
Subang, 9 Juli 2023
SAYAP PELINDUNG
Sejak janin dalam kandungan
Akhirnya tiba dari taman surgawi
Menatap cahaya remang dunia
Pecah bulir-bulir bening
Tertuju wajah yang berseri
Menghiasi marwah juang
Sayap-sayap pelindung mengepak
Menyemai huma empati sesama
Sedang terjal menapaki episode kehidupan
Kesejatian kasih menembus dimensi
Pun doa-doa paling didengar
Telapak kakinya ialah pintu nirwana
Subang, 15 Februari 2023
KESEJATIAN RENJANA
Kita yang sekarang memainkan protagonis
Berjalan beriringan menuju singgasana picisan
Saling menenggelamkan ego
Menggenggam erat palung renjana
Kita sedang melawati riak gelombang
Arusnya begitu kuat mengempas
Yang sewaktu-waktu meruntuhkan
Kokohnya bahtera mahabah
Kelak dua jiwa sampai di titik kejatian
Ingin kulukis lembayung mengecat langit
Pada histori perjalanan panjang
Dalam indahnya dinamika hidup
Subang, 23 November 2023
0 Komentar