Mula Pasir Harum
tanah yang menjorok ke laut
pantai teluk penyu
jawara mandra guna emban keraton
Raden Padmo Soeprojo Harjokoesoemo
dimensi waktu ada di ibu jari
harimau putih serupa unicorn
kilat tanpa jejak
manteranya pulihkan desa
hikayat silsilah kala bertemu pusara di pasir harum
dipagari bambu-bambu tua rimbun berisik bisik
"sing diemong."
putra nan gagah, buah cinta istri kedua
Raden Iman Soekadar Hardjokoesoemo
trah darah mengalir di tubuh ini
satu dari 35 cucunya.
paman dari istri keempat
kuncen kitab mantera di makam keramat
berkisah, lahirnya cicit yangkung Padmo
yang terpilih
yang tapaki jalan di kawat berantai
yang tetap bernapas di lantai jurang luka
ia emong sampai akhir napasnya
Cilacap, pasir harum
di sebelas tahunku
sukma bergetar keras
dejavu berulang-ulang
rupa jawab sepotong puzzle di papan hidup
tak kasat mata
arti rumah menjalari aliran darahku
sekali saja, gusti pangeran
kumohon pohon kelapa merundukkan kepalanya
agar kulihat di kejauhan sana
mula trah raden cilacap
di rumah joglo tua bersarang laba-laba yang berdebu
Padang, 2 Agustus 2023
Rimba Putih di Kepalaku
rimba hitam ingatkan aku akan rambut
tumbuh liar iringi jejak-jejak ambisi
waktu jualah taklukan ambisi
dari jejak yang tersisa kenangan
kini rimba hitamku mulai pudar
putih di antara pekatnya rimba
serupa bunga-bunga mekar
wangi dari bijak hidup
benahi gulma yang salah
uban tampak gemerlap dibawah sinar
satu persatu kisahkan
sebagai manusia yang salah
insani tata sisa waktu
selesaikan labirin hidup
sambut pulang yang anggun
Padang, 17 November 2023
Peladang Rimbo Parumahan
desa balik baringin sibuk
kakek Ramli lenyap di ladangnya
selimut-selimut gaib penjarakan pandangan mata
ah, mereka cemas nasib kakek di rimbo hunian
bala kakek hilang serupa lagu balada ikatan leluhur dan penghuni rimbo
tak kasat wujud
tanpa aroma napas
tapi jerat tanah-tanah subur
kemenyan panggang yang dibakar
kepulan asap kecil
mantera panjang tolak bala
sesajen kuno dalam mangkok daun pisang
alunan syahdu panggil kakek pulang
Inyiak Rajina,
Datuk Rajo Gagau
bersila pada dahan pohon
dengkusnya tuntut sumarak padang
akan tiba
lalu entah darimana kakek Ramli muncul
sorot matanya hilang
batang tenggorokan penjarakan suara kakek
pulang bawa gembok gaib
orang santiang sentuh ubun-ubun kakek
melafazh doa-doa tua
kakek hanya berkisah
manusia mini tanpa baju
bawa suguhan air dalam tempurung
mamak umumkan, "kini saatnyo sumarak padang di puncak parumahan."
Padang, 24 November 2023
Temulawak (Curcuma Zanthorrhiza)
tawa adalah akar segala obat tawarmu di sudut pasar beradu keriuhan.
tawa menjalar seperti akar-akar di dalam tanah.
mereka tertawakan derita diri.
temulawak serupa jimat dari dukun sakti di puncak gunung terangker.
ia mampu menangkis bola serangan.
sumber hidup yang berantakan dan serangan dunia hitam di batin-batin yang lemah.
jimat dikawini gula jawa semanis mas-mas punggawa.
mereka bermesraan di panci besi ibu.
dihangatkan api cumbu yang cemburu.
leburkan cinta fana menjadi cairan gelap.
dan mengalir di tenggorokanmu, lambung perihmu kini terbahak-bahak.
Padang, 19 Juli 2023
___________________________
Esti Rahayu Utami lahir di Bandung, 26/10/1977. Lulusan University of People Friendship, Moscow 2004. Sehari-hari ia bekerja sebagai freelancer dalam berbagai bidang. Dalam dunia penulisan, ia lulusan Komunitas Menulis Online (KMO) Batch 49. Aktif belajar berkarya di Asqa Imagination School (AIS), Ruang Kata dan tergabung di komunitas Competer Indonesia. Ia sudah melahirkan 4 buku solo. Puisi dan cerpennya dimuat di berbagai media cetak dan online; Tirastime.com, Kasatmata.com, Majalah Al-Qomar, IG: Competer_Indonesia, KKR Bali, Ruang Kata dll. Ia pernah menjuarai Asqa Book Award XVI sekaligus menjadi pemenang favorit 1. Kini ia masuk ke dalam 35 besar Anugerah COMPETER 2024, yang pemenangnya akan diumumkan per 1 Januari 2024. Anda bisa menghubunginya di IG: @estirutami
0 Komentar