Ilustrasi Google.com |
Muslihat Langit
Kaubilang jangan kuganggu langit bercumbu dengan matahari yang dihalang
awan kelam untuk merahasiakan hubungan gaib itu.
Pada siang hari hujan menjadi kasih
sayang langit pada bumi tanpa pernah mengetahui bahwa langit sedang berkhianat.
Ia terus jatuh melayang di pekarangan rumahmu, di jalan-jalan penuh debu,
menyusuri selokan hingga penuh dan basah seluruh. Sampai gagap untuk deras ke
mana lagi, supaya bumi percaya langit selalu setia.
Sleman, 2023
Senja Di Pohon Ringin
Pasti hilangkah semua yang berada
tik-tik arloji tersembunyi pada
saku yang rapat
perlahan malam melukiskan
warna-warna
tanpa sempat diberi izin
biarkan aku sejenak memandang
awan langit
lembayung di bawah pohon ringin;
bahwa masih ingin kupandang
bahwa ada yang belum kutanggap
Sleman, 2023
Obrolan Anak Kecil
“Apa yang ingin kau mainkan sore
nanti
di pekarangan rumah yang bersih
dari
ilalang panjang dan bunga rumput
tanahnya kering tidak terlalu
sempit sebelum...?”
“Aku bukan anak kecil.”
“dipanggil masuk dan istirahat.
Apa kau bosan dan tidak ingin
bermain...”
“Aku sudah dewasa.”
“gasing. Jadi terus terang
kau tidak lagi bermain? Bagaimana
dengan kami...”
“Aku sibuk.”
“akan buntung kehilangan.
Bukankah bahagia
kalau-$#&!_(#&!$~%$*
“Kau tidak akan paham. Sudah. Aku
ada jadwal.”
Sleman, 2023
Jerit Kucing
Suara kucing kecil menggeram
ketakutan
memanggil-manggil ke arah siapa
saja
dari atas pohon yang tidak bisa apa-apa
hanya ada jerit
lengking lemas yang putus asa
Sleman, 2023
Bunga Hara
Ada waktu yang senantiasa
menghela napas panjangnya
dan tak habis-habisnya gelisah
sebelum tiba kutebas; di etalase bunga
menanti-nanti bunga kuncup pada
pagi terbuka
jari-jari kelopak rekah entahkan
datang
saatpun aku demikian mericik air
dari jiwa
Sleman, 2023
Riwayat Merah Jambu
sehabis kota dirintikan hujan
meriung udara dingin
di langit
bulan piningit
aku tak tahu dalam hatiku
lebih kencang dari kendara yang melintas
kata-kata adalah kebiri sunyi
cuma hening di keramaian
bagai batu yang membisu
saat kupandang
betapa parah cinta memaksa
menciptakan merah jambu
di antara cahaya malam
lampu-lampu kota
Jogja, 2023
____________________
Sunan Kanjeng Mustofo, pecinta
sastra. Tahun kelahiran 2003 tanggal 06 bulan Desember. Asal Tangerang Selatan.
Pernah belajar di Pondok Pesantren Darus-Sunnah, ciputat, selama 6 tahun
setingkat. Dan sekarang menjadi mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan
Kalijaga.
0 Komentar