ULASAN MENUNGGU GODOT BERSUARA

Aletheia. Doc

MENUNGGU GODOT BERSUARA

Teater Belenggu Godot merupakan pementasan seni tutup tahun yang diadakan oleh komunitas Teater Aletheia Ledalero pada Sabtu,  31 Desember 2023 di Aula Thomas Aquinas Ledalero.Teater ini menyadur ide drama Waiting  for Godot karya Samuel Beckett. 

Malam penuh dengan kegembiraan, alunan backshown,  suara tertawa, sukacita menyambut tahun baru menyelimuti wajah penonton teater.  Sementara itu saya ikut terhenyut dalam belenggu harapan,  harapan supaya teater ini cepat selesai,  renungan pun selesai dan saya bisa pulang untuk tidur. Tetapi suara orang-orang tidak waras diatas panggung itu mematahkan belenggu gelisah saya. Bahkan saya sempat dibuat emosi ketika seorang wanita menarik seorang lelaki menggunakan tali sapi. Secara kebetulan saya duduk bersampingan dengan seorang cewek sepertinya berusia 30 tahun (dugaan saya) dan saya tidak mengenal namanya (supaya dibilang cool), saya berandai-andai seandainya perempuan di samping saya ini yang saya menjadi pelakunya, mungkin sudah saya ikat (hahah jangan percaya ini hanya sebuah angan-angan).


Secara keseluruhan saya merasakan bahwa Belenggu Godot tidak hanya membuat orang tertawa, terbawa emosi marah,  terharu dan lain sebagainya. Para pemeran seni di panggung menurut saya mereka sukses karena berhasil tampil dengan durasi waktu yang sangat singkat tapi bisa menghantar para penonton memaknai kehidupan itu sendiri. Orang bilang seni itu selalu menyembunyikan makna dibalik keindahan. Karena itu seorang yang menyadari bahwa seni itu hidup, kalau dimaknai.

Menunggu Godot

Dua orang pelakon memakai baju panjang dengan topi koboy. Mereka menunggu godok.  Di saat menunggu godok seorang pelakon duduk dan tokoh yang satu berdiri sambil berbicara. Kedua tokoh itu bernama Vladimir dan Estragon. 


Tokoh B menaiki tangga dan meneriaki satu hal mencari Godot. Pada adegan ini semacam ada pemaknaan zoom politicon, relasi antar sesama yang menunjukan pentingnya seseorang dalam dirinya. 

"Hei kalian, apakah kalian melihat Godot?"


Dari gestur si pelakon sangat jelas,  ia menunjukan kegelisahan mencari Godot. Dari sini muncul pertanyaan 

Siapa itu Godot untuk apa mereka mencari Godot? Saya sendiri tidak tahu apakah godot ini manusia, hewan atau benda atau Tuhan. Tetapi satu yang pasti terlihat dalam adegan mencari Godot yakni perjuangan mereka. Di sini saya memaknai perihal hidup butuh perjuangan. Perjuangan itu hanya dapat dilakukan dengan kesabaran,  ketekunan,  semangat dan lain sebagainya.  Hemat saya kedua tokoh ini mengundang para penonton untuk sejenak merefleksikan kembali dirinya sendiri makna perjuangan dalam dirinya selama tahun 2022, apa saja yang sudah  diperjuangakan. Kalau dilihat dari lakon tersebut mereka berjuang mencari dan menanti kedatangan Godot.  Nilai perjuangan di balik lakon ini adalah kesetian.  Mereka berjuang mencari dan setia menanti kedatangan Godot. Kalau dalam refleksi saya,  lakon ini mengambarkan bagaimana manusia yang selalu percaya akan sesuatu tetapi sesuatu yang dipercaya itu tidak dilihatnya.  Seperti manusia yang yakin akan kehadiran Tuhan meski sampai sekarang manusia tak melihat wujud asli Tuhan. 

Harapan

Di adegan berikut seorang wanita mengenakan pakaian serba hitam dan menarik seorang laki-laki mengunakan tali, di sini tokoh wanita mengunakan pakaian hitam-melambangkan kejahatan,  dalam tafsiran saya mungkin ini menunjukan sikap kekuasaan wanita di hadapan kaum pria.  Kaum pria semacam diperbudak oleh kemauan wanita. Pada adegan ini sepertinya menghadirkan kritik kehadiran perempuan dalam memperjuangkan martabatnya. Selain itu adengan ini juga semacam memberi titik terang bagi kaum pria untuk membuka kesadaran  baru tentang pribadi wanita di matanya. Bahwa laki-laki harus bisa berjuang meski dalam situasi sulit sekalipun pasti ada harapan. Mengapa perempuan itu menarik pria tersebut bagai sapi yang ditarik oleh tuannya. Perjuangan di sana dilihat dari kerja keras kaum perempuan dan mengkritik sikap taat pada kaum pria.  Di sini ada nilai perjuangan bahwa wanita itu kuat dan bisa menjadi penguasa bagi kaum pria. Hal ini juga merupakan kritikan keras kaum feminisme terhadap kaum pria yang selalu tunduk dan taat pada wanita. 

Wajah-wajah anggota Komunitas Teather Aletheia

Adegan berikut seorang mengenakan kain lampin meliuk-liuk di atas panggung, menari keliling seseorang yang dibungkus dengan kain hitam,  terlintas ada gerakan kebahagian di sana tapi bisa saya merasa dari instrumennya dan tariannya bagai burung bango terbang menunjukan suatu harapan yang ia dekati.


Kain biru melambangkan harapan.  Kain hitam berubah menjadi biru kemudian kain itu terlepas dari balutan seseorang.  Terlihat ia dibungkus sarung transparan berwarna putih,  ia mencabik-cabik kain itu tapi seseorang yang mengenakan kain lamping menarik kakinya mengunakan kain di kaki kanannya,  kemudian ia berhasil dibungkus lagi dengan kain hitam. 


Sampai pada adegan terakhir ini, saya tidak menemukan wajah Godot,  bahkan sampai sekarang saya masih berharap semoga ada adegan Godot.  Saya pun bertanya-tanya dimana Godot,  para penonton juga saya pikir mereka menunggu Godot, kita semua menunggu Godot. Godot itu sepertinya nilai dalam harapan,  harapan apa saja yang ingin dicapai pada 2023, berilah harapanmu dan perjuangkanlah itu. Mengutip pepatah latin Quam bene referre langsung, non quam diu. 

1 Januari 2023

Posting Komentar

0 Komentar