Amazon.com |
Gereja Jago
Di gelanggang ini,
setiap hari sabat ayam berkokok
tiga kali.
Mengema pertanyaan :siapa yang
kupilih?
Kata-kata selalu habis di ujung
salib.
Gugur bersama kenangan di taman
Getsemani
dan kepedihan di bukit Golgota.
Sayap-sayap rindu membentang
kian lebar
menaungi mimbar, meja dan
bangku.
Namun,
Pertempuran dan pertanyaan
berterbangan
menjadi bulir-bulir debu di
dada dan kepala.
“Ya, Tuhan mampukah aku
menyangkal diriku sendiri?”
Batu, 28 Juli 2022
Di Pasar Loak
Pada deretan perabot antik juga
besi tua,
kenangan dan rindu bersaing
untuk dimiliki
Kenangan terjual agar tagihan
bulanan terbayar.
Pundi-pundi terisi oleh rindu
yang tergadaikan
Di tirai dan karpet tua
masih
tersisa peluhku dan air matamu
Kubiarkan peluhku jadi obat
penawar perih lambungku
kaubiarkan airmatamu menyirami
hamparan mimpimu
Batu, 31 Agustus 2022
Pasar Gentengan
Dentang pukul enam adalah
riuh jiwamu
Gemercik koin dan rintik-rintik
keringat
Aroma, warna, sesak juga sesal
tumpah ruah di lambungmu
Pada sekeranjang apel guratan
mimpi terukir
Di deretan bumbu dapur gelora
cita berhamburan
Dari bedak-bedak sayur
terdengar ragam kisah
Yang selalu mengingat aku juga
mengenang dirimu
Dentang pukul sepuluh
Kau dan hening bercumbu
Diantara jejak kaki dan rasa
yang menyala dalam mata ingatan
Batu, 15 Januari 2023
Rumah Munir
Lagu melawan lupa bersenandung
di setiap ruang
Pada langit-langit juga dinding
kata-kata membara
“Perjalanan panjang ini belum
usai.”
Di halaman belakang ada kata
dan cita yang menetap
mereka adalah pematik api yang
membakar trauma
di dadaku, di jiwamu.
Batu, 16 Januari 2023
Kota Batu
Kota Batu adalah kenangan dan
rindu.
Kenangan yang mengalir di
jalan-jalan setapak pegunungan.
Lalu, bermuara di jiwa para
pengembara, pendaki dan pelancong.
Kota Batu adalah kenangan dan
rindu.
Rindu yang kian ranum menetap
di aneka potongan apel.
Rindu yang semakin renyah
menggema di setiap remasan kripik kentang.
Batu, 6 Juni 2022
2 Komentar