Amazon.com |
Kubah-kubah Tanpa Menara
aku menulis tanda baca
jangan harap ada jeda
napas ini memburu kata
dalam gegas kalimat
aku melukis kubah tanpa menara
jangan harap ada doa-doa
napas-napas memburu pendosa
dalam gegas maksiat
kau merusak tanda baca
membebasmu bersuara
tanpa teliti titik berhenti
rusak koma sebelahnya
kau merusak tanda surga
membebasmu dalam karma
tanpa hati memantik janji-janji
rusak darma sesudahnya
Ungaran, September 2022
Kubisikkan Desah
jangan harap jeda
jika rindu ini sudah tiba
napas-napas ini memburu kata
bergegas melumat rasa
aku adalah senyap
memelukmu dalam dekap
kubisikkan desah
menuju tubuhmu rekah
kau rebah dalam syairku
kubaitkan mantra gairah
kukatupkan kedua bibir ini sudah
Ungaran, September 2022
Dokterku Cintaku
dokter gigiku yang berkawat gigi
membuat hati ini tertinggal
pada geraham bawahmu
kubiarkan rasa ini kaukunyah
dan menetap singgah
rinduku serupa gigi berlubang
serasa nyeri segera tanggal
menanti saat kautambal
dengan amalgam-air raksa
menutup cemburu tanpa siksa
kauarahkan senyum setajam sonde
padaku yang terpapar pesonamu
selaksa terbius di setiap syaraf
cintaku
menembus nadi-nadi berdenyut kulai
diam dalam ketidakterungkapan
Ungaran, Agustus 2022
Kanal Yoshiro di antara Progo dan Opak
: Selokan Mataram
Gemeretak tulang-tulang
Dan sengal-sengal napas
Menyeru derita menyayat
Sekarat tuju kematian
Nisan-nisan tanpa nama
Hanya darah-darah kering
Menulis lembaran sejarah
Romusa
Progo dan Opak menolak
Tetesan dan anyir darah
Dari barat ke timur
Serupa kubangan merah
Perang Kizakihira di Kyushu
Tiga ribu pasukan kalah
Amuk tiga ratus pasukan
Jenderal Shimazu Yoshiro
Namanya terpahat di kanal
Kelak disebut Selokan Mataram
Serupa simpul mengikat
Menjadi sumber kemakmuran
Dua sungai yang mengalirkan
Keberanian Raja Yogyakarta
Seperti ramalan Joyoboyo
Ihwal penyatuan sungai
di tanah Mataram
Ungaran, Desember 2022
___________________________________
0 Komentar