pixabay.com |
Satu Berwajah Dua
kita,
bila lekuk
senyum mengaburkan pelangiku,
apakah hujan
menyemai gembira tak terkira?
biru-biru
sembilu melepas sesal begitu kesal,
merah-merah
cinta melucuti taat dengan sesat,
benalu
merengek, memanjat tali-tali manja,
aku,
bersih dari
selimut risih,
gorong-gorong
luka hening, kering dan tersisih,
beribu huruf
merayu percuma,
entah rasa
atau asa yang kau ajak bercumbu,
kamu,
mencaci cacing
berlumuran tanah pendosa,
memuja kembang
angkuh sampai luluh,
gersang apa memeras
peluh,
hingga tubuhmu
menjadi tubuhnya,
melebur,
apakah semua terhibur atau terkubur.
Tabanan, 07
November 2022
Menyisir Syair Tanpa Sabda
rambutku
menari bersama angin,
kala diamku
menanti subuh di ujung telaga,
kicauan burung
bagai perampok ulung,
merampas
sekumpulan kata dari mulut pengecut,
letih semakin
merintih,
semangat
terjebak pada napas cemas,
akal ingin
berlari,
namun terjatuh
di hamparan nasib,
runtuh bersama
peluh,
tersungkur ke
hati telah lama terkubur,
dan sebatang
kalimat tumbuh separuh,
satu demi satu
kupungut kisah,
menyatukan
kerak-kerak sajak mulai rapuh,
hingga helaian
rambut kian memutih,
ketika syair
terdengar oleh jiwa tanpa sabda.
Tabanan, 07 November 2022
Redam
beribu langkah berlalu penuh warna,
pujian
berserakan di antara senyum palsu,
tepukan tangan
seolah iri ingin menampar,
gumpalan waktu
berputar menggoda lamunan,
serbuk-serbuk
dendam behamburan,
menutup mata
kian merana,
semua menipu,
semua merayu,
di sini jiwa
mulai layu,
asa kembali
mendekap keraguan,
binatang malam
seolah memaki,
pagiku diinjak
hingga retak,
disaksikan
anjing-anjing kelaparan,
ingin merebut
sebungkus daging harapan,
tergenggam
tangan penuh luka,
bukan untuk
mereka,
bukan untuk
siapapun,
hanya baginya,
selalu hidup bersama gemuruh haru,
ia adalah aku,
sebuah nyawa yang redam.
Tabanan, 07
November 2022
_______________________________
Biodata Penulis
Indrariyani.
Penulis yang merupakan lulusan Sarjana Psikologi ini menyukai dunia puisi sejak
remaja . Memutuskan untuk aktif menulis puisi di awal tahun 2022 dengan
mengikuti beberapa kelas puisi secara online.
Beberapa karya pernah dimuat pada media online
dan juga buku-buku Antologi Puisi oleh Ellunar
Publisher. Bergabung dalam kelas puisi Asqa
Imagination School (AIS), Community
Pena Terbang (COMPETER) dan Komunitas Kembang Rampai Bali.
0 Komentar