Gambar pixabay.com |
PENGHUJUNG SENYUMANMU
Jika senyumanmu adalah rahasia
akan kutanam dalam benakku
Jika senyumanmu
adalah ketenangan
akan kuikuti
dalam pijakanku
Walau akan surut dalam pikiran,
dalam rentetan
perjalanan
Terekam menantang,
bersama hujan yang menderas
....sejenak menepi,
senyumanmu mengikutiku
....seolah semesta
meranggas :
merajut kata "bisakah"
menguras seluruh resah
SENYUMAN DI UJUNG WAKTU
Kucoba membersihkan
gelas,
tempat bersemayam cahaya Ilahi
; benarkah ranting
yang patah....
kembali bertindak mendengarkan hati?
; adakah daun yang gugur....
kembali dekat mengalahkan ego?
Dan senyuman
Tuhan....
tetap terikat,
hingga paham
bahwa setiap
"kamu" punya cerita
bahwa setiap
"aku" punya kisah dan
bahwa setiap
"kita" punya pesan
kamu, aku dan kita
: sama-sama merebakkan senyuman
di ujung waktu
TUMINDAK TUAN
mengapa
harus takut di ujung kabut ?
saat
hujan merinai hitam
meski
bukan tempat dingin
kelam
mengapa
harus gelisah di antara awan?
saat
diri tertatah legam
meski
melewati jeda waktu suram
....biarlah dipa menemui langkah
ini
tak
perlu benci atas darsa diri
....biarlah damar hembuskan janji
tak
perlu ragu buana imaji
apapun
itu membalut luka Tuan
senja
tetap berlabuh karena
bersemayam hati
yang
hangatnya tak kunjung
padam
UCAP HATI PERIANG PATAH
Ketika
sudah lelah
karena
bertarung gundah
aku
hanya bisa meresah
sembari
merebah...
Namun,
lukisan waktu
selalu
wajah itu
tak
kenal jemu
mengurai
untuk merindu
lewat
doa coba merangkulmu
Teruntuk
dirimu..
jangan
paksa aku
merajut
bayangmu
pada
gelap hatiku...
2022
SULTAN MUSA
berasal dari Samarinda Kalimantan Timur. Tulisannya tersiar diberbagai platform media daring & luring. Serta karya - karyanya masuk dalam beberapa Antologi bersama penyair Nasional & Internasional. Seperti Antologi Puisi Penyair Dunia “Wangian Kembang : Antologi Puisi Sempena Konvesyen Penyair Dunia – KONPEN” yang di gagas Persatuan Penyair Malaysia (2018), Antologi Puisi “Negeri Serumpun” Khas Sempena Pertemuan Dunia Melayu GAPENA & MBMKB (2020), “La Antologia De Poesia Cultural Argentina – Indonesia“ Antologi Puisi Budaya Argentina – Indonesia (2021). Antologi Puisi “Cakerawala Islam” MAIK – Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Kelantan –Malaysia (2022). Tercatat pula dibuku “Apa & Siapa Penyair Indonesia – Yayasan Hari Puisi Indonesia” Jakarta 2017. Karya tunggalnya bertajuk "TITIK KOMA" (2021) masuk nominasi Buku Puisi Unggulan versi Penghargaan Sastra 2021 Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur. Adapun IG : @sultanmusa97
0 Komentar