ANALISA ETIKA MORAL SOCRATES PADA PERTIKAIAN ANTARA RUSIA DAN UKRAINA

 

Gambar pixabay.com

RUSIA ANALISA ETIKA MORAL SOCRATES PADA PERTIKAIAN ANTARA DAN UKRAINA

Perang menggunakan senjata masih relevan hingga saat ini. Pertikaian antara negara yang satu dan negara yang lain masih terasa di zaman modern. Irak dan Israel adalah dua negara yang hingga kini masih menjadi persoalan besar karena perebutan wilayah kekuasaan. Selain kedua negara ini, Pada tahun 2022 media sosial menggemparkan seluruh dunia. Berita tentang perang antara Rusia dan Ukraina makin memanas. Sejumlah pasukan militer Rusia memasuki wilayah Ukraina dan merusak kehidupan masyarakat Ukraina.
Aksi Rusia mengecam pemimpin negara Ukraina pun terjadi. Timbul berbagai kerusakan di wilayah Ukraina. Mulai dari jalan raya, rumah, tempat sekolah dan ratusan orang meninggal akibat serangan militer dari pasukan perang Rusia. Ukraina tidak mampu berbuat apa pun selain mengambil langkah bertahan pada situasi yang ada. Maka timbul suatu pertanyaan, mengapa Rusia menyerang Ukraina?

Ukraina adalah negara tetangga dari Rusia. Jika dilihat, Rusia adalah saudara sulung dari Ukraina. Sebelum terjadinya perang. Rusia dan Ukraina pernah berjanji agar tidak terlibat dalam anggota NATO. Kesepakatan itu karena Rusialah yang melindungi Ukraina secara langsung karena Ukraina dan Rusia bagian dari negara Uni Soviet. Sejumlah media menuturkan bahwa kehadiran  Ukraina terlibat dalam organisasi NATO karena Rusia ingin Ukraina terlepas dari situasi politik dunia dan fokus pada pengembangan sumber daya manusia.

Sementara itu Ukraina ingin melanggar perjanjian antara kedua negara bersaudara ini. Diisukan bahwa Ukraina ingin bergabung dengan NATO. NATO sendiri adalah angkatan bersenjata yang pada umumnya berselisih dengan Unit Soviet. Ada 13 poin terbaru dari Perjanjian Minsk II yang ditandatangani pada 2015. Sebanyak sembilan dari 13 poin tersebut mencakup manajemen konflik aktual di wilayah pendudukan seperti gencatan senjata, penarikan senjata berat, amnesti bagi yang terlibat dalam pertempuran, pertukaran sandera dan tahanan, serta penarikan semua formasi bersenjata asing, peralatan militer, juga tentara bayaran dari Ukraina (Kompas, 24/02/2022). Jika Ukraina bergabung di NATO maka Ukraina telah menghianati Unit Soviet. Mengapa Rusia melarang Ukraina bergabung? karena akan berpengaruh besar konflik untuk wilayah Unit Soviet.

Berkaca pada pisau Etika Moral Socrates. Ia berpandangan bahwa dalam kehidupan ada tiga hal yang perlu diwujudkan sebagai bagian dari moral Pertama, kita tak pernah boleh membahayakan orang lain; Kedua, kita harus menepati janji; Ketiga, kita harus menaati dan menghormati orang tua dan guru-guru kita, dalam artian guru dan orang tua adalah negara itu sendiri.

Kesalahan terbesar sebetulnya lahir pertama karena keinginan Ukraina bergabung di NATO. Tentu hal ini akan merusak hubungan Rusia dan Ukraina sebagai rukun tetangga. Apabila Ukraina bergabung maka tidak dipungkiri akan ada kawasan militer di perbatasan Rusia dan Ukraina. Maka, wilayah Donesk dan Luhansk akan menjadi wilayah bukan Unit Soviet tetapi wilayah NATO. Hal ini tentu akan memicu pertikaian besar atas penghianatan Ukraina.

Dalam pandangan Socrates kedua adalah, menepati janji. Socrates menggangap bahwa seorang yang beretika dia harus bertanggungjawab. Pentingnya tanggung jawab pada pribadi dan negara itu sangat penting. Ketika ada yang melanggar perjanjian, jelas itu salah. Melanggar janji bagian dalam penghianatan. Maka Socrates bilang penting sekali tanggung jawab. Peristiwa yang dialami oleh Ukraina merupakan suatu kesalahan besar, di mana mereka mencoba melanggar janji itu. Sehingga terjadi peperangan.

Pada bagian ketiga Ukraina harus seperti yang Socrates katakan adalah menghargai negara, menghargai keluarga. Demikian Ukraina perlu menghargai negara Unit Soviet. Menghargai itu bukan karena Ukraina mau merendahkan martabat, tetapi lebih pada pengakuan akan kesalahannya dan akan suatu keputusan yang adil serta merdeka. Hanya dengan itu Rusia dan Ukraina akan tetap rukun serta damai. Tetapi kalau Ukraina tetapi memberi ruang bagi NATO, maka pertumpahan darah akan terus berlanjut dan kehidupan kedua negara ini akan terus menjadi hancur.

Penyadaran diri, mungkin satu-satunya jalan agar kedua negara ini kembali membaik. Tetapi apabila Ukraina masih saja mengambil langkah bergabung bersama Amerika, maka otomatis Rusia akan semakin memberi serangan brutalnya. Kedua pemimpin dari negara ini, perlu membuat suat pertemuan khusus untuk membuat suatu kesepakatan lagi. Hanya dengan ruang komunikasi yang baik inilah pintu keadilan dan kedamaian itu tercapai. Catatan lain, penting sekali Amerika dan negara bagian NATO melarang agar Ukraina bergabung agar Ukraina bisa kembali membuka jalan menuju ke rumah Unit Soviet. (Admin Dermaga Sastra)

Posting Komentar

0 Komentar