kepingan penyesalan terselubung
dalam tempurung kepala
dada menimbun tanda tanya
tersirat jika Tuhan mengampuni (Rahajeng).
Gambar: Pixabay.com |
Lentera Takbir Di Atas Sajadah
seorang pendosa tertatih lirih
memasuki surau biru
bermukena putih abu
tanpa berdebu
kepingan penyesalan terselubung
dalam tempurung kepala
dada menimbun tanda tanya
tersirat jika Tuhan mengampuni
lalu, perlahan secercah lentera takbir
menggema di atas sajadah
berbisik mendekati daun telinga
membasuh kalbu dengan setetes air kesucian
begitu menenangkan
Probolinggo, 10 Mei 2022
- Baca juga:pendidik-asal-asalan-edan.
Perayaan Tiga Puluh Tiga Tahun
Tepat hari kedua belas
Di bulan April dua ribu dua puluh dua
Seribu embun pagi
Basahi separuh tubuhnya
Yang telah lama usang
Ditelan waktu
Dia adalah seorang perempuan
Lahir dari rahim doa Ibu
Kala tiga puluh tiga tahun lalu
Di rumah jendela jingga
Kini tumbuh menjadi lentera
Dalam hunian seorang bapak berambut putih
Memiliki harapan besar untuk sisa usianya
Jadikan lembaran takdir
Berwujud kebahagiaan yang abadi
Probolinggo,12 April 2022
Elegi Kota Malam
ku tatap mata sayu merajuk
berayun di gemerlap langit malam
menganga lalu kembali terpejam
nikmati alunan sepoi
di penghujung hari selasa
kau mengasah asa
lama terbendung
di tempayan masa lalu
dilema suatu kepastian
berkecamuk dalam kepala
menimbun angan
tersisa di sia-sia waktu
kini engkau kembali mencumbu
kemesraan di ranjang rindu
semburan percik api asmara
berharap pekat kelam itu musnah
dan tak kembali perih
Probolinggo, 10 Mei 2022
Biodata
Rahajeng Wydhartiningsih lahir di Probolinggo, 12 April 1989. Aktif bergabung di Asqa Imagination School (AIS), Community Pena Terbang (COMPETER), dan Kelas Puisi Alit (KEPUL). Juara 2 dan 3 di Asqa Book Award 2021. Bisa dihubungi melalui IG: @rah.ajeng12
0 Komentar