||Puisi||
Kuseduh secangkir teh dari guguran dedaunan
Dan memakan segumpal rindu yang membukit
Perlahan sunyi paling sepi mulai merayu
Dalam hening paling senyap
Ada rindu yang berbicara dalam sepi
Terdengar gema-gema pikiran
Memberontak keluar dari jiwa
Memaksa rindunya terpuaskan
Akhhh....
Rindu ini tak tahu diri
Selalu datang hampir menghampiri
Sebab kata selalu terkungkung ilusi
Dan kalimat hanyalah delusi juga halusinasi
__________________________________________________________
Lidwina Rusmawati, Mahasiswi UNIPA Program Studi Akuntansi Semester 5
0 Komentar