Puisi karya: Sr. Ela, SSpS
Ratapan Tak selesai
(kisah perempuan korban trafficking)
Kisah Kemarin
Pada sebuah malam yang beranjak ke peraduan
Tak ada bulan, juga kisah bintang mulai tak tampak
Dan sampai pagi memberiku dingin yang menggit kulit
Sehelai selimut menggiat pikir pada kisah Ayah dan juga cerita Ibu
Yang setia merangkai sore dengan seutas mimpi yang melekat erat dalam raga dan juga jiwaku
Dengan megah mereka mulai berkisah tentang harap jauh yang terpampang di muka jalanku
Ini Kisah Mimpi mereka
Ayah melukis aku dengan Kuas yang mahal
Berserta cinta yang mewah
Dengan jemari lentiknya
Hadirlah aku dalam lukis yang jelita
Ibu menenun aku
Dalam kisah sunyi yang tak bersuara
Dalam nyaman Rahimnya
Ada-lah aku yang memesona jelita
Dalam raga mereka,
Kisah petuah ringan
Yang tercurah dari suara yang hampir parau
“Kau, harus menjadi gadis suci,
Yang tak terjamah oleh napas-napas dahaga
Yang tak tertindis oleh napsu-napsu Jahanam
Pun juga, Kau harus menjadi suci selamanya
Petuah dan demi petuah, ku peroleh,
Dari hari ke malam,
Dan sampai pagi menjemputnya kembali,,
Sedang keduanya menyiapkan petuah dalam kisah tertulis berikutnya
Tiba-tiba,
Ahhh, kisahku selesai,
Lukisanku tak dilanjutkan
Ibuku, Kalang kabut,
Tak ada wadah yang menyimpan berkas-berkas kata yang mengalir deras
Tak ada bejana yang menampung ranting-ranting syair yang mencucur laju,,
Semuanya berlalu
Hingga tak berbekas di benak,,
Ku tatap Mata Ayah,
Ku lihat sekali lagi,,
Ada teriakan merah yang membakar
Membakar jiwaku, membakar tubuhku
“ Mampus Kau,
“Jahanam Kau, kau yang terhina,,
Mereka marah dan marah
Aku berdiam,
Merenung sedih
Mataku tak mampu menyembunyikan luka
Pada sungging bibir yang tak tulus perawan
Aku pun jatuh
Jatuh di kisah jual beli badan
Yang dilelang di tempat-tempat ramai
Pada pagi dan malam
Beramai orang datang memberi tinta
Tapi tak seelok lukisan yang telah Ayah berikan pada ragaku
Jutaan orang datang sili berganti
Untuk menyulam kembali kisah
Tapi tak seindah tenunan bunda yang melekat di jiwaku,,
Aku telah terlukis dengan wajah baru
Telah ditenun dengan rupa yang lain
Oleh banyak persetubuan warna
Yang melekat pada leher dan pipi
Tubuhku yang terjamah ramai
Diobral dan ditawar ke satu dan yang lain
Sampai aku menjadi yang terjual
Dan yang terjual
Berpindah dari tangan ke badan
Dari kepala ke paha,,
Dan kini yang tersisah
Sesal ayah
Dan ratap ibu
Dan kami menangis bersama
Tapi tak selesai.
(2021)
-------------------------------------------
Penulis
Sr. Ela Talan, SSpS adalah seorang biarawati asal Kefa_TTU. Kini sedang mengenyam pendidikan di STFK Ledalero.
1 Komentar