https://www.duniasantri.co/wp-content/uploads/2022/01/RIndu.jpg Hujan dan kasih Sabtu, 10-08-2024 Kadang rindu sudah jadi hujan Meski tanpa hujan Juni tetap manjadi bulan Bahasa penuh kasih Meski tanpa kekasih Hujan tetap menjadi bahasa Kisah pengantar rindu Kadang rindu sudah menjadi hujan Maka tiap-tiap jomblo Berhak mendapat satu pelukan Santunan kasih sayang di musim hujan Hari Minggu Pada hari minggu yang berjarak ribuan kilometer dari rumah Aku menemukan pulang Pulang pada lengan sendiri Sebah, sekuat apapun ora…
(gambar by pixabay.com) BERISIK Lara yang tercurah dalam kata Mengatakan resah yang risih bila diusik Dengan iba munafik menanyakan "mengapa?" Telusuri untaian kata yang tertata dan beranjaklah Sebab penasaranmu itu berisik MENJADi AKHIR ? Akankah terhenti disini oleh kenyataan Dimana keputusasaan sering meredupkan cita Dan apabila kesia-siaan menjadi akhir Lalu bagaimanakah dengan tekad yang masih menjaga harap yang tersisa? TERLUPAKAN Gelap yang tenggelam Menenggelamkan yang meredup Terlupakan yang mampu dilupakan Bukan dilup…
(gambar by pixabay) MANTRA I Setiap malam aku selalu berdiskusi dengan tiang-tiang kamar, bertanya, bagaimana cara melupakan? Membakar ingatan didepan cermin atau menusuk sekalian memutus urat nadi? Tapi setelah tertusuk bukankah yang mengalir justru namamu? Bahkan itu sama sekali bukan sebuah jawaban Ku tusuk-tusuk yang tembus adalah ingatan Ku sayat-sayat yang terbelah adalah ingatan Ku tahan-tahan yang pecah adalah ingatan Ku robek-robek yang berbunyi adalah tembang; tembus, terbelah, dan pecah Biar lah! ku telan saja, ku tutup kuping k…
(gambar by pixabay) KEMBALI jejari kecil mengelana lorong gelap berteman cahaya seadanya aku kira ada terang dalam sana hanya cemani kutemui aku menepi menghirap lelah gundah menghampiri membancang amarah samak mengapa tak jua kirana menyua? hanya hitam dan pekat menyatu dalam diri mungkin aku bagian darinya di mana terang yang dijanjikan? di mana kelegaan yang diceritakan? ah, benar! mataku saja yang masih terpejam maafkan, Tuhan keluhku pilu ternyata, aku yang keliru Jember, Juni 2024 JIWA MERINDU rinai rindu meriap tandang bersiap bertema…
(gambar by pixabay) “Bling, lu tahu ada meteor jatuh kemarin?” tanya Lea, “Nggak, kenapa Le, lu liat emang?” Si Blingko berbalik tanya. “Iya gue liat, tepat jam 12 malam di lapangan futsal deket kantor walikota, tapi anehnya saat gue tanya ke orang-orang, ga ada satu pun yang lihat” Lea kebingungan mencerna. Kemarin selepas Lea pulang dari perpustakaan kota, kepalanya pusing tujuh keliling, setelah mencerna beberapa diktat kuliah tentang teori mekanika kuantum. Dia pergi ke mini market dan membeli sebotol minuman bersoda rasa lemon favoritn…
(gambar by pixabay.com) MERAH KUNING HIJAU DI LAUT BIRU (19) Untuk kesekian kalinya dalam 1x24 jam ini aku menyaksikan Om Yulian geragapan menyeka wajahnya yang basah kuyup. Om Yulian meraih panci berisi sisa sayur asem hidangan semalam. “Loh mana kendi berisi tanahku?” Aku meragukan kesadaran Om Yulian. Sepertinya dia masih ngelindur dan belum sepenuhnya terjaga. Diraihnya botol kosong di atas meja kabin, “Loh mana airku, kok kosong? Waduh, jam berapa ini? Pak Jokowi sudah menanti untuk pengumpulan tanah dan air dari para gubernur di ibukota…
(gambar by pixabay.com) Olang Olang: Bomoh//Bujang /Bomoh/ seonggok tubuh ditarikan oleh lenggak sayap-sayap elang itari dataran pesakitan hentak doa diutuskan ke lapisan-lapisan langit tembus singgasana maha ceritakan obat langka hanya diberi pada tangan makbul pendoa /Bujang/ semampai bidadari terbang ke air terjun menumpang mandi kibar elok selendangnya menarik hati lelaki bumi dijeratnya peri-peri tak bisa kembali ke istana raya terpenjara dalam ikrar cinta membara olang olang tarian elang terbang bawa suratan kisah ramuan cinta pengob…
Social Plugin