(gambar by pixabay.com)
REFLEKSI RESAH
Meredupkan angan
Meski usaha telah beradu
Menyisakan refleksi tiada akhir
Redup, bukan berarti lenyap
Hanya sedang menikmati tiap tetes resah
Rasa yang harus dirasakan
Sebelum redup kembali benderang
PENYANGKALAN PRASANGKA
Berhenti memberi perih
Perihal hanya sampah hampa
Hampir mampir menyakiti
Tiap menyiapkan kesiapan
Akan penyangkalan prasangka
AMARAH YANG TAK MARAH
Diamku meramu jawab dari tanya
Yang mengaitkan mengapa dan bagaimana
Mengandung tangis yang tak tertumpah
Serta amarah yang tak marah
Jangan mencoba menyapa merapal iba
Sebab aku terusik empati fatamorgana
Lalu biarkan diamku menenangkan amarahku
PENULIS
LIDWINA RUSMAWATI
0 Komentar