PUISI BUKIT GOLGOTA || SISIL VANIA

Ilustrasi google.com

KAMIS PUTIH


Di atas meja perjamuan

Ia memecah roti 

Lambang tubuhNya

Lalu 

Mengangkat segelas anggur 

Sambil berkata


"Ini darahKu telah menjadi tebusan dosamu"


Di atas meja perjamuan

Di antara keresahan para murid 

Dia bersiap menghadapi

Via dolorosa

2023


RABU ABU


Kesenangan itu sudah mengelabuiku

Kuterhanyut hingga lupa diri

Lalu melupakanMu

Aku hanya manusia biasa 

Yang selalu bergaul dengan dosa 


Di rumahMu 

Aku mengaku segala dosaku


Tanda abu di dahi

mengingatkan

Aku hanyalah debu

daun Palma

Menetap di hatiku

Sebagai suatu pengingat

akan pengorbananMu

dan pertobatanku.


Timtim 2023

PALMA


Yerusalem penuh sukacita

Palma melambai lambai

Serupa jemari yang menyambut kegembiraan


Hosana bagi Anak Daud! 


Berbahagialah Dia yang datang dalam nama Tuhan! 


Hosana di tempat tertinggi!


Seruan menggema hingga sudut kota

Sementara hati Sang Mesias menyimpan seluruh riuh dalam kesunyian hatiNya



2023


BUKIT GOLGOTA

Jumat itu

Pukul 3 sore

Bukit Golgota diliputi gelap gulita

Tabir bait suci terbelah dua


Lalu di atas salib

Sang Juruslamat  berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." 


Para perempuan menangis

Tersedu

Di antara penyesalan para serdadu

Dosa manusia 

Terbayar lunas

2023

________________________________

Tentang Penulis 

Sisil Vania adalah seorang ibu rumah tangga. Sekarang tinggal di Sua'i Timor Leste.

Posting Komentar

1 Komentar

Eva Nara mengatakan…
Yuk bikin lagi puisinya mbak Sisil (by Gwen)