Gambar: Pixabay.com
Seruni Berkubang Duka
1.
Sekuntum seruni tergolek layu
Di taman sepuh berdinding putih kelabu
Tersuntik bius tertindih pilu
Tangis hujan tumpah menggeliat merdu
2.
Hari suram tak bermakna
Melihat sang Dama merapah nestapa
Dua dari sebongkah jiwa
Terkubur kubangan lara
3.
Terik matahari bersembunyi di balik embun
Menanti siang yang tak mungkin muncul
Aku bersimpuh di ujung masygul
Menanti kampaan duka yang asyik bersiul
Pasuruan, 24 Desember 2021
Bayangan Kecupan Aksara
Hari itu, kau titipkan rangkaian kata layaknya sujana
Sebelum terpahat oleh citraleka
Bertafakur rasa bagai tirta amarta
Harap pesona kirana jatuh di ujung senja
Namun, layung langkah terpendam kelabu
Rimpuh rindu terseyok pilu
Berhari-hari, bermalu-malu
Hanya tergelantung pada afsun lakonmu
Aku pun terdiam dalam iringan sembilu
Menumpuk kertas menjadi rangkaian pilau di setiap hulu
Belum cukupkah yang aku laku?
Hingga kau hempas balabari dengan letupan anggara
Tepat pada angan yang tersesat dalam jenggala
Rasa daksa kiyut tak sempurna
Manakala anginmu tak sampai di telinga
Setidaknya bisikkan aku dengan kecupan aksara
Walau hanya dalam bayang kaca
Pasuruan, 19 April 2021
Meramu Rindu
Malam menggenggam wajahmu
Berjalan melintas di pelataran mimpi
Hembusan angin berbisik lirih
Akankah jasad kita kembali meramu?
Menjadi obat di kala rindu
Jika esok hari tikas parasmu semu
Dengan siapa kembali menyeduh riuh
Jika bayangmu tersedak oleh waktu
Dengan siapa menyuguhkan telaga kasih
Serak karena dahaga cinta
Menggulung rasa di genangan nestapa
Pilu menggebu menganak sendu
Pasuruan, 17 Januari 2022
____________________________________________________
Biodata:
Nur Indah Sutriyah, perempuan yang dilahirkan di Kota Pasuruan pada tanggal 08 Nopember 1992.
Mempunyai kepribadian sosial tinggi. Sehingga setiap harinya, ia mentransfer wawasan kepada anak-anak yang membutuhkan bimbingan. Selain itu, ia juga membantu memfasilitasi para pejuang online.
Mempunyai hobi menulis. Terutama puisi. Mulai menekuni Puisi di tahun 2020. Hingga di tahun 2021, ia memperdalam wawasannya dengan mengikuti kelas online puisi KPO dibawah bimbingan Muhammad Asqalani Eneste, Mentor dan sekaligus Pendiri KOMPETER INDONESIA.
Saat ini, ia tergabung dengan Komunitas KOMPETER INDONESIA.
3 Komentar
Iya, kak.... semangat teruss pokoknya.
Salam kenal dari Aku, indah Pasuruan.
Terimakasih, sudah mampir di Dermaga Sastra untuk membaca puisiku🙂🥰