DI RUANG ICU || IIS SINGGIH

Gambar: pixabay. Com


PELANGI DI SUATU SENJA

/

kita duduk di teras depan

saling berkaca diri 

di kilau percik

gerimis sore


air merembes basahi tanah

hilang lesap masuk ke bumi

meninggalkan aroma hujan


//

seperti itulah kenangan

tetiba hadir di ceruk benak

meresap menuju nurani

imajinasi menjelma duka


sejak wabah melanda dunia

aku dan kamu lebur dalam gelisah

segala tawa terampas dari ruang jiwa

lelah hati dan raga

berdiri di atas ambang kewarasan, 

bermuara di manakah kesedihan ini? 


///

sore ini perlahan gerimis reda

masih di bawah langit senja

Tuhan meletakkan pelanginya di antara awan 

malaikat beterbangan membawa kabar bahagia


indahnya spektrum warna di langit biru mengajarkan kepada kita


"bahwa tak ada pelangi tanpa matahari dan hujan, percayalah keindahan pelangi tak akan pernah gagal membuat orang tersenyum"


Lawang, 14 September 2021


DI RUANG ICU

bangunlah bangun

berkhalwat di balik bunyi detak jantung

membawa seluruh penghuni

tenggelam dalam bulir-bulir asa


dari lubang ventilasi dan celah kelambu putih

cahaya matahari masuk mengintip waktu

menghangatkan selaur darah gairah merah


sampailah sampai

di batas antara hidup dan mati

pada sebujur selang infus

keheningan lembut membawa harapan

bersama nyala alunan nada monitor hati

     tetes demi tetes

     detak demi detak

tiiiiit         tiiiiit

        tiiiiit

menyisakan dahaga cita pada mata

meski nyawa hanya tinggal sedepa


di depan pintu

sayap-sayap malaikat bergegas berkemas

buru-buru meninggalkan ruang dalam cemas

sebuah pesan menebar nur di dinding dan langit-langit putih

lalu, dibiarkannya kelindan harap antara hidup dan mati

menggumam di lorong gelap alam bawah sadar

menjerat erat dalam bisik lirih doa payau


Ruang Kata, 2 November 2021


RUMAHKU DI KAMPUNG KEEMASAN

daun-daun berguguran di sepanjang trotoar

disapu dan dipungut pasukan kuning

aku berjalan sendiri melintasi bayangan pohon

yang memanjang ke arah timur

melewati sapaan-sapaan ramah pedagang kaki lima


di sebuah lorong panjang

mozaik-mozaik kota tersusun rapi

jejak keemasan tergambar jelas

lalu mengendap menjadi sebuah sejarah


Rumah adalah pulang, ”

begitulah kata ayah

tempat merebahkan segala penat

dari setiap akhir sebuah petualangan 


sesampai di teras depan 

aku duduk di kursi santai

menikmati ukiran-ukiran pada dinding bangunan kuno itu

tangga yang semakin mengerucut ke atas

dengan pilar-pilar bergaya Doria dan Ionia

mengingatkan aku pada Hellena gadis blonde bermata biru

apa kabarnya dia sekarang ya?

ah, senyum ranum gadis itu selalu menggairahkan

mengetuk mesra ruang rinduku


siur angin senja menyapa

dari tempat hio depan pintu gerbang milik Ce Mei Lien

dupa jhosua dibakar

wanginya serupa aroma terapi

menawan hasrat untuk rebah di akhir pekan


lampion-lampioin mulai menyala

kulihat beberapa burung walet melintas

menuju ke atap-atap gedung bangunan lawas milik tetanggaku


hari ini aku pulang melepas rindu

menilik kembali kenangan manis

jejak dari segala musim dan cuaca


di dalam benda-benda

di potret album foto

dan di kata-kata puitis


Rumahku di Kampung Keemasan

Lawang, Juni 2021

_________________________________________

 Biodata

Rahayu Iis Indahwati lahir di Malang 17 Nopember 1986, memiliki nama pena Iis Singgih. Seorang ibu rumah tangga yang hobi menulis dan berpuisi. Tergabung dalam komunitas Competer Indonesia dan Kepul. Dan saat ini sedang mengikuti kelas puisi di Ruang Kata binaan penyair Demak Mohammad Iskandar.

Posting Komentar

3 Komentar

Ruang Kata mengatakan…
Mantap
PUISIPUISI mengatakan…
Kereen dan mantaap..😍😍


Iesti KM
Unknown mengatakan…
Sukses selalu shifu