Rundung


Rundungmu kau anggap candaan
Padahal aku setengah mati menahan sesak dalam dada

Hinaan dari mu hal biasa
Terlontar lalu kau lupakan
Sedang aku teringat jelas bagai sayup sayat batin

Didepan mereka, aku kau rendahkan
Disusul tawamu memimpin mereka
Dan aku kembali menangis tersedu disorot mata mengejek

Semua terus kau ulang
Hingga aku lelah lalu menyerah
Sayat pada nadi jadi pilihan
Rundungmu lalu terhenti bersama detak jantungku.




                   Benci

Gampang sekali kau membenci
Salah sedikit dibesar-besarkan
Baikku diabaikan
Kurangku dinilai
Lebihku tak dianggap
Menebar fitnah pada orang sekitar
Lalu cari alasan atas salah sendiri.


                Terima kasih 

Kesal diri
Jadi lukai hati
Air mata hadir jadi tumbal

Kecewa diri
Pupuskan harap
Goyahkan tonggak juang

Sedih diri
Lemahkan jiwa
Air mata Kembali jadi tumbal
Sayat nadi jadi pelarian

Terima kasih saja pada diri
Masih bertahan memeluk ruwetnya kisah


                                               
Yohana Octaviana Oncu Lid Pagan
Prodi Akuntansi, semester 5, Universitas Nusa Nipa Maumere

Posting Komentar

0 Komentar