Romansa Puisi
Pernah aku mencintai puisi
Hampir gila rasanya
Setiap kudongakkan kepala ke langit puisi itu
seperti jadi siluet bayang yang tak bisa kuhapus
Diksi-diksi merayu sukma rasanya aku ingin terbang
Mulailah aku menggapai aksara
Kutikam dia dengan senjata rasa yang sebenarnya ingin membunuhku juga
Oh puisi itu terlalu sakti
Aku harus bertirakat untuk melupakan apa itu majas, tema, rima, bahkan unsur fisik maupun batin puisi itu sendiri.
Aku benar-benar dimabuk kepayang ingin mencumbui puisi penuh keromantisan
Meranalah aku
Tak satu pun cintaku pada puisi terbalas
Ia tak suka dipaksa
Hingga tangisku tumpah
Tiap malam tiba
Rasanya aku ingin menemui puisi di gelap malam, di cahaya kunang-kunang, sinar rembulan, kerlip bintang
Oiyuuu iyuu iyuu puisi itu di mana
Bagaimana aku bisa mengambil hatinya
Akhirnya aku tertidur
Dalam mimpi kulihat puisi tiba-tiba hadir
Mengecup keningku
Mengusap ubun-ubunku
Dingin, semilir menghembus lembut di telingaku
"Puisi adalah suara hati," katanya lirih
Aku terbangun diksi berjatuhan di sekujur tubuhku
Bukit Nuris, 2021
Lagu Malam
Kita nikmati gelap sayang
Di segala penjuru langit pekat
Bumi gulita
Mari pestakan kembang api
Menggelegar di alam kita
Daaaar...plaaaar ...daaar...plaaar
Bunga bunga api dalam jiwa
Menembangkan di sekujur rasa
Kita nikmati kasih
Bunga-bunga api dengan musik tanpa henti
Ayo gegapkan jiwa
Ikuti irama kian gila
Woooo...wooo....wooo
Langit kian gelap
Kita tertidur di alam Maya
Bukit Nuris, 2021
Tas Belanja
Setiap usai belanja
Bi Siti melipat dengan rapi kantong plastik yang masih bersih itu
Sambil membayangkan wajah kota yang penuh sampah plastik di pingir-pinggir jalan
Ketika musim kemarau sampah plastik berserakan dibawa angin layang-layang sampah tanpa benang itu melayang di udara
Tas plastik disimpan di dalam kotak, nanti bila belanja lagi akan dipakai kembali sebagai tempat
Dia ingat sebentar lagi musim hujan
Betapa gorong gorong penuh dengan tas plastik aneka rupa
Menyumpal jalan air, lalu memuntahkannya ke jalan raya, bahkan rumah
Oh betapa bijaknya Bi Siti
Meski iya tak pernah kampanye tentang kebersihan dengan suara lantang
Tapi tangan terampilnya telah membuktikan cinta pada bumi dan langit
Mampukah aku seperti Bi Siti
Sederhana dalam tingkah menyelamatkan bumi
Dengan cinta dan ketulusan
Bi, ajari aku dong
Bukit Nuris, 2021
Biodata
RIAMI.
Tinggal di Kab. Malang Jawa Timur. Menulis beberapa buku antara lain “Sajak Biru”. Instagram: Riami7482, Face book: Ria Mi, Blog kepenulisan pribadi: http://riaminuris.blogspot.co.id, email: rizkiriami@gmail.com
0 Komentar